Suku Talang Mamak Riau: Memperkenalkan Warisan Budaya yang Kaya dan Beragam

prima29 May 20233min00
large-antarafoto-pendidikan-anak-suku-talang-mamak-231022-ws-5-1-d50686479e8b2fc4407fdb9958

Riau, sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia, tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan keberagaman budayanya yang kaya. Salah satu suku yang mendiami wilayah Riau adalah Suku Talang Mamak.

Suku Talang Mamak adalah salah satu suku Melayu yang mendiami wilayah Riau sejak zaman dahulu kala. Mereka memiliki latar belakang sejarah yang kaya dan terjaga dengan baik. Suku Talang Mamak tergolong melayu tua (proto melayu) yang merupakan suku asli Indragiri. Mereka juga menyebut dirinya “Suku Tuha”. Sebutan tersebut bermakna suku pertama datang dan lebih berhak terhadap sumber daya di Indragiri Hulu.

EKONOMI (MATA PENCAHARIAN MASYARAKAT)
Mata pencaharian masyarakat mayoritas Suku Talang Mamak yakni berladang dan berkebun. Komoditas Karet merupakan komoditas utama mereka. Dalam mengembangkan kebun karet masyarakat menggunakan sistim tumpang sari dimana sebelum pohon karet besar mereka menanam padi dan tanaman semusim lainnya disela–sela pohon karet.

SOSIAL BUDAYA
Masyarakat adat Talang Mamak yakin akan adanya Tuhan dan Nabi Muhammad atau juga mereka menyebut “islam langkah lama” dan sebagian kecil Katolik, khusunsya penduduk Siambul dan Talang Lakat. Mereka menyebut dirinya sendiri sebagai orang “langkah lama”, yang artinya orang adat. Mereka membedakan diri dengan suku Melayu berdasarkan agama. Jika seorang Talang Mamak telah memeluk islam, identitasnya berubah menjadi melayu. Orang Talang Mamak
menunjukkan identitas secara jelas sebagai orang adat langkah lama. Mereka masih mewarisi tradisi leluhur seperti ada yang berambut panjang, pakai sorban/songkok dan gigi bergarang (hitam karena karena makan pinang). Dalam lingkaran hidup (life cycle) mereka masih melakukan upacara-upacara adat mulai dari melahirkan dengan bantuan dukun bayi, timbang bayi, sunat, upacara perkawinan (gawai), berobat, beranggul (tradisi menghibur orang yang kemalangan) dan
upacara Batambak (menghormati roh yang meninggal dan memperbaiki kuburannya untuk peningkatan status sosial).

SISTEM PENGUASAAN TANAH DAN SUMBER DAYA ALAM
Tanah dan hutan bagi suku Talang Mamak merupakan bagian dari kehidupan yang tidak dapat dipisahkan. Sejak beratus-ratus tahun mereka hidup damai dan menyatu dengan alam. Mereka hidup dari mengumpulkan hasil hutan dan melakukan perladangan berpindah. Dari dulu mereka berperan dalam penyediaan permintaan pasar dunia. Sejak awal abad ke-19 pencarian hasil hutan meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan dunia terhadap hasil hutan seperti jernang, jelutung, balam merah/putih, gaharu, rotan. Tetapi abad ke-20 hasil hutan di pasaran lesu atau tidak menentu, namun ada alternatif ekonomi lain yaitu mengadaptasikan perladangan berpindah dengan penanaman karet. Penanaman karet tentunya menjadikan mereka lebih menetap dan sekaligus sebagai alat untuk mempertahankan lahan dan hutannya.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *